PPDB SMPN 1 PAMEKASAN TP 2024-2025
- Minggu, 16-06-2024
- 582
CATATAN CALON GURU PENGERAK ANGKATAN 5
Tujuan Disiplin Positif
Sebagai Calon Guru Penggerak
saya berfikir salah satu kata kunci dalam melakukan
kebiasaan-kebiasaan baik yang nantinya menjadi budaya yang
mengakar dan lestari di sebuah lingkungan sekolah adalah disiplin positif. Disiplin
positif merupakan unsur utama dalam konsep budaya positif. Disipilin positif
merupakan paradigma baru, cara baru dan kebiasaan baru yang harus dilakukan.
Untuk itu, kita membutuhkan banyak latihan dan pemahaman agar bisa
menjalankannya. Hal ini berlaku untuk guru maupun siswa, orangtua maupun anak,
yang sudah terbiasa hidup dengan pola disiplin lama.
Dalam rangka menciptakan
lingkungan positif, salah satu strategi yang perlu kita tinjau kembali adalah
penerapan disiplin di sekolah kita. Apakah telah efektif, apakah masih perlu
ditinjau kembali? Apa sesungguhnya arti dari disiplin positif itu sendiri? Apa
kaitannya dengan nilai-nilai kebajikan?
Tujuan dari disiplin
positif adalah menanamkan motivasi pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi
orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang
mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka
telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang
tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap
berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin
menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai, atau
mencapai suatu tujuan mulia.
Sekarang mari kita membahas
tentang konsep disiplin positif yang merupakan unsur utama dalam terwujudnya
budaya positif yang kita cita-citakan di sekolah-sekolah kita. Kebanyakan guru,
sangat tertarik dengan topik pembahasan tentang disiplin. Mereka berpendapat
bahwa kalau saja anak-anak bisa disiplin, pasti mereka akan bisa belajar. Para
guru juga berpendapat bahwa mendisiplinkan anak-anak adalah bagian yang paling
menantang dari pekerjaan mereka.
Makna Kata Disiplin
Ketika mendengar kata
‘disiplin’, apa yang terbayang di benak kita? Apa yang terlintas di pikiran kita?
Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur,
dan kepatuhan pada peraturan. Kata ‘disiplin’ juga sering dihubungkan dengan
hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif
tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif
terakhir dan bila perlu tidak digunakan sama sekali.
Dalam budaya kita, makna
kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang
lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung menghubungkan kata ‘disiplin’
dengan ketidaknyamanan.
Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa :
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin
yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat ‘self discipline’ yaitu kita
sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja;
sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa
lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam
suasana yang merdeka.
Ki Hajar Dewantara menyatakan
bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini,
untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin
yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi
internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan
pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal
dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.
Disiplin diri dapat
membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan mulia,
sesuatu yang dihargai dan bermakna. Dengan kata lain, disiplin diri juga
mempelajari bagaimana cara kita mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri
untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai agar
tercapai tujuan mulia yang diinginkan.
Dengan kata lain,
seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab
terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada
nilai-nilai kebajikan universal.
Sebagai pendidik, tujuan
kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka
bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan
memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.
TautanVideo Aksi Nyata Disiplin Positif :
: tanpa label
Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi yang disampaikan dalam website ini ?
Apabila ada yang ingin dikonsultasikan, silakan untuk menghubungi kami.